Minggu, 24 Mei 2015

Penetapan Kadar Asam Bebas Pada Pupuk ZA

Laporan Lengkap
Nama                                     :        Resky Aulia
NIS                                         :          114734
Kelas                                      :           III – A
Kelompok                              :          A22
Tanggal mulai                      :         
Tanggal selesai                    :          
Judul penetapan                 :           Penentuan Kadar Asam Bebas pada pupuk ZA
Tujuan penetapan                :           Untuk mengetahui kadar asam bebas pada sampel ZA
Dasar prinsip                          :           Kadar asam bebas pada pupuk ZA ditetapkan secara alkalimetri. Pupuk ZA dilarutkan dalam pH 5,4 kemudian dititar dengan NaOH hingga didapatkan titik akhir hijau dari indikator MM:BM.
Reaksi                                    : 
 

Landasan teori                     :

PUPUK ZA

Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen bagi tanaman. Pupuk ZA mudah menyerap air, karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk amonium).

Pupuk ZA memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen. Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama, penyakit, kekeringan) Kandungan nitrogennya hanya separuhnya dari pupuk urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini, maka Pupuk ZAmerupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang.
a. Dampak kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman :
  1. Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.
  2. Terjadi penimbunana amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman, terjadi kerusakan aktifitas fisiologis dan mudah terserang hama danpenyakit.
  3. Produksi butir hijau daun menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis / kekuningan, dan hasil panen rendah.
  4. Tanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang, juga pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada tanaman biji-bijian.
  5. Buah-buahan tidak matang sempurna dan warnanya menjadi hijau terang.
  6. Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif.
  7. Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman.
  8. Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit.
  9. Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah.
b. Keunggulan Pupuk ZA :
  1. Mudah penangannya dan ekonomis.
  2. Tidak menyerap banyak air.
  3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
  4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
  5. Dapat dicampur dengan pupuk lain, serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
c. PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005) :
  1. Nitrogen minimal 20,8%
  2. belerang minimal 23,8%
  3. Kadar air maksimal 1%
  4. Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
  5. Bentuk kristal
  6. Warna putih
  7. Warna orange untuk ZA bersubsidi
  8. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
d. Sifat dan keunggulan pupuk ZA :
  1. Tidak higroskopis
  2. Mudah larut dalam air
  3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
  4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
  5. Dapat dicampur dengan pupuk lain
  6. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
  7. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
  8. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
  9. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen

PERBEDAAN PUPUK UREA DAN ZA

Pupuk urea dan za sekilas memang sama akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Berikut tabel perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA :
PUPUK UREA
PUPUK ZA
A. Spesifikasi
1. Kadar air maksimal 0,50%
2. Kadar Biuret maksimal 1%
3. Kadar Nitrogen minimal 46%
4. Bentuk butiran tidak berdebu
5. Warna putih
6. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
A. Spesifikasi
1. Nitrogen minimal 20,8%
2. belerang minimal 23,8%
3. Kadar air maksimal 1%
4. kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
5. Bentuk Kristal
6. Warna putih
7. Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
B. Sifat Pupuk Urea
1. Higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
4. Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
5. Mempercepat pertumbuhan
6. Menambah kandungan protein hasil panen
B. Sifat dan keunggulan pupuk ZA
1. Tidak higroskopis
2. Mudah larut dalam air
3. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
4. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
5. Dapat dicampur dengan pupuk lain
6. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
7. Meningkatkan produksi dan kualitas panen
8. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
9. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
C. Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
1. Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
2. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
3. Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
4. Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
5. Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
C. Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman
1. Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
2. Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman
3. Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
4. Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah
Alat & Bahan                                    :
        Alat                 :
o   Erlenmeyer
o   Buret
o   Pipet tetes
o   Neraca digital
o   Gelas ukur
o   Pengaduk
o   Gelas piala
o   pH universal
      Bahan            :
o   Pupuk ZA
o   H2O pH 5,4
o   Indicator SM
o   NaOH 0,1 N
Cara kerja                              : 
      1.    Ditimbang + 5 g contoh pupuk ZA.
      2.    Dilarutkan 25 mL H2O pH 5,4 di dalam Erlenmeyer, dihomogenkan.
      3.    Ditambahkan indikator MM:BM.
      4.    Dititar dengan NaOH sampai titik akhir hijau.
Pengamatan                         :
1.    Bobot contoh                                                                :         5,0110 gram  
2.    Volume larutan penitar                                                 :         0.10 mL
3.    Konsentrasi NaOH                                                       :          0,0960 M
4.    Warna larutan sebelum penambahan ind. MM:BM      :           tidak berwarna
5.    Warna larutan setelah penambahan ind. MM:BM        :           biru
6.    Warna larutan pada saat titik akhir                               :           hijau
Perhitungan                         :
% Asam bebas         =          V NaOH x M NaOH x Mr H2SO4 x 100 %
mg contoh 
                                    =       0,1 mL x 0,0960 mmol/mL x 96 mg/meq x 100 %
                                                                                    5011,0 mg
                                 =          0,02 %
Kesimpulan                          :
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar asam bebas dalam sampel ZA adalah 0,02%
                                                                                             
Daftar pustaka                      :
o   http://www.gerbangpertanian.com/2014/04/perbedaan-pupuk-urea-dan-za_13.html

Penetapan Kadar Asam Bebas Pada pupuk NPK

Laporan Lengkap
Nama                                     :          Resky Aulia
NIS                                         :           114734
Kelas                                      :           III – A
Kelompok                              :           A22
Tanggal mulai                      :          25 maret 2015
Tanggal selesai                    :          25 maret 2015
Judul penetapan                 :           Penentuan Kadar Asam Bebas pada pupuk NPK
Tujuan penetapan                :           Untuk mengetahui kadar asam bebas pada sampel NPK
Dasar prinsip                          :           Kadar asam bebas pada pupuk NPK dapat ditentukan dengan cara titrasi langsung dengan larutan NaOH 0,1 M dengan indicator MM:BM.
Landasan teori                     :

Pupuk N P K

Pupuk NPK adalah termasuk jenis pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur hara yaitu N P dan K. NPK adalah kepanjangan dari N untuk Nitrogen, P untuk Phosfat dan K untuk Kalium. Banyak produsen pupuk yang memproduksi pupuk NPK dengan berbagai komposisi seperti Pupuk NPK Kujang dengan Komposisi 30:6:8 yang artinya di dalam kemasan pupuk NPK kujang mengandung 30% N, 6% P dan 8% K dan jika kita konversikan ke dalam kilogram, maka di dalam 100 Kg pupuk NPK Kujang terdapat 30 Kg "N", 6 Kg "P", dan 8 Kg "K".
Dan jika komposisi yang tertulis dalam kemasan pupuk NPK adalah, 16:17:18, maka dalam 100Kg Pupuk NPK tersebut mengandung 16 Kg "N", 17 Kg "P", dan 18 Kg "K". dan seterusnya. kita para petani hanya tinggal menghitungnya saja dan di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman kita.
Begitu juga dengan komposisi formulasi yang lain seperti NPK 15:15:15 ataupun 10:20:20, dan lain-lain. Namun agak sedikit berbeda dengan komposisi yang di miliki NPK Phonska, karna NPK Phonska menambahkan Unsur "S"(Sulfur) di dalam produknya dengan komposisi 15:15:15:10, dengan tambahan 10% "S" dalam kemasaannya.
Pupuk NPK menjadi pilihan alternatif para petani karena kandungan hara yang ada di dalamnya rata-rata telah sesuai dengan kebutuhan hara tanaman di wilayah indonesia. Selain itu dengan pupuk majemuk NPK para petani tidak repot mencampur  beberapa jenis pupuk sebelum melakukan pemupukan.
Meski pupuk NPK mengandung hara yang cukup dengan komposisinya, namun para petani terkadang miliki dosis yang berbeda dengan komposisi yang telah di sediakan oleh para produsen pupuk, sehingga pupuk tunggal masih sangat di perlukan keberadaanya.  memang tidak semua wilayah bisa di cukupi dengan komposisi NPK yang telah di sediakan, karna banyaknya metode pola tanam yang membutuhkan dosis dan komposisi pupuk yang berbeda seperti perbedaan lahan, varietas, jarak tanam dll.
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.[1] Pupuk NPK merupakan salah satu jenispupuk majemuk yang paling umum digunakan.

Fungsi setiap komponen

Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
·         N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]
·         P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
·         K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan

Pemeringkatan NPK

Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O.[3]

Metode pengubahan nilai NPK menjadi komposisi aktual

Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K dalam bentuk unsur adalah sebagai berikut:
·         P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor adalah 43.6% sehingga jumlah unsur P adalah, P = 0.436 x P2O5
·         K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk unsur. Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah 83% sehingga jumlah unsur K adalah, K = 0.83 x K2O
·         Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga angkanya tidak perlu dikonversi
Menggunakan faktr konversi ini, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan penomoran 18−51−20 mengandung:
·         18% nitrogen
·         22% fosfor, dan
·         17% kalium

Pupuk NPK Mutiara

Pupuk NPK Mutiara adalah salah satu jenis pupuk majemuk yang mengandung sedikitnya 5 unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan tanaman. Pupuk ini berbentuk butiran granul berwarna biru pudar yang biasanya dikemas dalam kemasan plastik. Pupuk NPK Mutiara dibuat menggunakan proses Odda melalui pelarutan batuan fosfat menggunakan asam nitrat.
Pupuk NPK Mutiara hingga saat ini masih diimpor dari Norwegia oleh karenanya harganya masih tergolong cukup mahal, yakni Rp. 25.000,- per 900 gram-nya. Kendati sangat mahal, pupuk ini tetap laris dipasaran karena khasiatnya yang cukup baik bagi pertumbuhan tanaman dengan reaksi yang cukup cepat.
Pupuk NPK Mutiara mengandung 16% N (Nitrogen), 16% P2O5 (Phospate), 16% K2O (Kalium), 0.5% MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Karena kandungan tersebut pupuk ini juga dikenal dengan istilah pupuk NPK 16-16-16. Pupuk ini memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk NPK lainnya seperti pupuk NPK Phonska dan pupuk NPK Pelangi. Keunggulan tersebut diantaranya adalah:

  1. Mengandung unsur hara NPK sekaligus hara mikro CaO dan MgO yang sangat dibutuhkan tanaman.
  2. Dibuat menggunakan proses Odda sehingga bersifat mobile dan cepat bereaksi pada tanaman.
  3. Menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada tanah.
  4. Pengapliaksiannya yang cukup mudah sehingga biaya pemupukan relatif lebih kecil.
Penggunaan pupuk ini tidak terbatas hanya untuk tanaman tertentu. Baik tanaman pangan, hortikultura, ataupun perkebunan, semuanya dapat menerima khasiat dan manfaat dari pupuk NPK mutiara ini. Pada tanaman keras seperti tanaman perkebunan, pupuk ini dapat diaplikasikan dengan menaburkannya sebanyak satu sendok teh pada tanah di sekitar perakaran tanaman. Sedangkan untuk tanaman hortikultura penggunaannya dapat dengan diencerkan terlebih dahulu, baru kemudian dikocorkan ke tanaman. 
Alat & Bahan                                    :
        Alat                 :
o   Erlenmeyer
o   Buret
o   Pipet tetes
o   Neraca digital
o   Gelas ukur
o   Pengaduk
o   Gelas piala
o   pH universal
      Bahan            :
o   Pupuk ZA
o   H2O pH 5,4
o   Indicator SM
o   NaOH 0,1 N
Cara kerja                              : 
      1.    Ditimbang + 5 g contoh pupuk NPK.
      2.    Dilarutkan 25 mL H2O pH 5,4 di dalam Erlenmeyer, dihomogenkan.
      3.    Ditambahkan indikator MM:BM.
      4.    Dititar dengan NaOH sampai titik akhir hijau.
Pengamatan                         :
1.    Bobot contoh                                                                :    5,1678 gram      
2.    Volume larutan penitar                                                 :         0,1 ml  
3.    Konsentrasi NaOH                                                       :          0.0960 N
4.    Warna larutan sebelum penambahan ind. MM:BM      :           biru
5.    Warna larutan setelah penambahan ind. MM:BM        :           biru
6.    Warna larutan pada saat titik akhir                               :           hijau
Perhitungan                         :
% Asam bebas         =          fp x V NaOH x M NaOH x Mr H3PO4 x 100 %
mg contoh 
                                  =                                      =          100/25 x 0,1 mL x 0,0960 mmol/mL x 98 mg/meqx 100 %
                                                                                    5167,8 mg
                                  =          0,07 %
Kesimpulan                          :
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar asam bebas dalam sampel NPK adalah. 0,07%
                                                                                              
Daftar pustaka                      :